Sail Raja Ampat: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Papua

Tanggal Publikasi Oct 30, 2014
759 Kali
Sail Raja Ampat (diadakan) agar kekuatan pariwisata dan maritim Indonesia bisa lebih cepat. (Presiden SBY)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka acara Sail Raja Ampat di Pantai Waisai Torang Cinta di Raja Ampat, Papua, pada Sabtu, 23 Agustus 2014. Presiden SBY didampingi sejumlah pejabat dari Kabinet Indonesia Bersatu II, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh; serta Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam.
 
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula ribuan tamu undangan dari dalam dan luar negeri. Penyelenggaraan event internasional tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan infrastruktur serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.
 
Sail Raja Ampat merupakan acara tahunan Sail Indonesia. Sebelumnya digelar di Bunaken (Sulawesi Utara), Pulau Banda (Maluku Utara), Wakatobi-Belitong (Bangka-Belitung), Pulau Morotai (Maluku Utara), dan Pulau Komodo (NTT).
 
Dalam pidatonya Presiden SBY mengatakan, Sail Raja Ampat menjadi salah satu acara untuk menunjukkan potensi yang ada di Papua Barat, khususnya Raja Ampat. Presiden SBY yakin, dalam waktu 5, 10, 15 tahun lagi Papua akan bergerak lebih maju lagi.
 
Raja Ampat dipilih menjadi lokasi pelaksanaan Sail dengan berbagai alasan, antara lain karena kini salah satu kabupaten di kawasan timur Indonesia itu telah menjad tujuan wisata dunia. Aneka keragaman hayati laut bisa dinikmati di perairan Raja Ampat. Kawasan ini juga merupakan jantung segitiga karang di dunia (Coral Triangle Initiative).
 
Kawasan perairan Kepulauan Raja Ampat tidak hanya menyimpan keindahan alam bawah laut yang mempesona, tapi menjadi rumah bagi beberapa spesies langka. Spesies ikan pari manta dan hiu abu-abu menjadi spesies langka yang sering ditemukan di kawasan ini. Hal tersebut menjadi modal yang sangat besar untuk menjadikan suaka alam Kepulauan Raja Ampat sebagai destinasi unggulan wisata bahari dunia. 
 
Dalam hal ini, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan Sail Raja Ampat 2014 menjadi harapan pemerintah untuk menghantarkan Raja Ampat ke pentas wisata dunia.
 
Sementara itu dalam pidato sambutannya, Gubernur Papua Barat Abraham O. Aturury menyampaikan, kemajuan pembangunan di salah satu provinsi di kawasan timur Indonesia itu.
 
“Kami haturkan penghargaan atas kerjasama semua pihak dalam membangun Raja Ampat,” katanya. Abraham O. Aturury juga berharap, Raja Ampat akan menjadi salah satu tujuan wisata dunia.
 
Dalam keterangannya, Menko Kesra, Agung Laksono mengatakan, saat ini Raja Ampat menjadi salah satu dari tujuh kawasan yang diusulkan sebagai global geopark United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Enam lainnya adalah Merangin, Kerinci, Sorolangun di Jambi, Pegunungan Sewu, Danau Toba, Pangandaran, Bandung Utara, Parahyangan, dan Maros Sulawesi Selatan.
 
Puncak Acara Sail Raja Ampat 2014 berlangsung dengan meriah dan diisi parade kapal TNI dan kapal perang beberapa negara sahabat. Presiden SBY didampingi Menko Kesra dan Menteri Kelautan dan Perikanan selain menyaksikan parade kapal juga melakukan sejumlah kegiatan termasuk meresmikan sejumlah proyek pembangunan di kawasan tersebut.
 
Selain Pantai Waisai Torang Cinta, beberapa lokasi lain yang telah disiapkan oleh panitia antara lain Rumah Pintar ‘Korfarkor’, lokasi Pameran Potensi Daerah dan Festival Budaya Raja Ampat 2014, Kantor Sekretariat Panitia Nasional, Akademi Perikanan Sorong, serta Balai Budi Daya Ikan Kerapu yang juga menjadi lokasi peninjauan.
 
Acara puncak Sail Raja Ampat juga dimeriahkan oleh pertunjukan seni dan budaya Papua Barat seperti tarian Selamat Datang dan tarian Batik Papua yang dilakukan secara kolosal oleh ratusan pelajar Papua Barat, Peluncuran Sampul Peringatan Sail Raja Ampat 2014, serta penyerahan Pemenang Lomba Batik Raja Ampat kepada 7 orang pemenang, 3 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Raja Ampat. Penyerahan hadiah tersebut dilakukan oleh Menko Kesra, Agung Laksono yang didampingi oleh Menseskab selaku penggagas dan Mendikbud.
 
Selain pertunjukan seni dan budaya Papua Barat, untuk menyemarakkan Sail Raja Ampat, sebanyak 14 Kapal Republik Indonesia (KRI) dari Komando Armada Laut Timur ikut memeriahkan acara puncak Sail Raja Ampat 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) yang diresmikan Presiden SBY.
 
Kapal-kapal perang milik TNI Angkatan Laut itu memimpin parade Sailing Pass, disaksikan Presiden SBY, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, tamu undangan dan masyarakat Raja Ampat.
KRI yang mengikuti Sailing Pass antara lain KRI Ahmad Yani, KRI Yos Sudarso, KRI Sultan Hasanuddin, KRI Keris, KRI Rencong, KRI Kakap, KRI Tongkol, KRI Sampari, KRI Sembilang, KRI Pari, KRI Piton, KRI Kalakai, KRI dr. Suharso dan KRI Surabaya.
 
Selain KRI, Sailing Pass juga diikuti beberapa kapal lain seperti Kapal SAR milik Basarnas, KM Singa Laut dan KM Kuda Laut milik Bakorkamla, KP Cucak Rawa milik Polair, KM Sabuk Nusantara milik Dirjen Hubungan Laut dan beberapa kapal lain, serta kapal perang dari Angkatan Laut Amerika Serikat, Australia dan Singapura.

Rangkaian Agenda Sail Raja Ampat
Dedi H. Sutisna, Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia selaku Ketua Pelaksana Sail Raja Ampat 2014 menjelaskan, menjelang acara puncak terdapat tujuh agenda penting yang akan digelar. Pertama, Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-69 tanggal 17 Agustus 2014 di Waisai, Raja Ampat.
 
Kedua, Pentas Budaya Festival Raja Ampat yang dilaksanakan selama satu pekan sejak tanggal 18 Agustus 2014 dan dibuka bersamaan dengan agenda ketiga.
 
Ketiga, Pameran Potensi Daerah yang dilaksanakan pada 19 s.d. 23 Agustus 2014 di Lapangan Bola Kota Waisai, Raja Ampat.
 
Keempat, Diplomatic Tour yang dilaksanakan pada tanggal 20 s.d 22 Agustus 2014 berlokasi di spot-spot eksotik dan menawan dan hanya ada satu-satunya di Raja Ampat. Diplomatic tour sangat penting, karena dengan kesuksesan pengelolaannya, akan menimbulkan kesan positif bagi para duta besar dan perwakilan dari lembaga internasional.
 
Kelima, tour VIP yang dilaksanakan pada 21 Agustus 2014. Tour ini hanya dikhususkan untuk para menteri dan kepala lembaga yang akan mengunjungi objek pembangunan di Raja Ampat.
 
Keenam, merupakan agenda utama, yaitu acara puncak yang dilaksanakan pada 23 Agustus 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta, Kota Waisai.[ds/hny]